ads

Responsive Advertisement
LATEST UPDATES

Selasa, 26 April 2022

Berburu Lailatul Qadar


Lailatul qadar sangat didambakan oleh setiap umat muslim di dunia. Pasalnya, dengan beribadah di malam lailatul qadar akan mendapatkan kebaikan yang lebih baik dari 1.000 bulan. Namun, tidak ada satu orang pun yang tahu kapan datangnya malam lailatul qadar. Sebagaimana firman Allah Swt dalam qur’an surah al-qadr ayat 3 yang berbunyi “
Lailatul qadri khairun min alfi syahrin” artinya Lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan. (Qs. Al-qadr : 3).

Berbagai cara dilakukan oleh setiap muslim untuk mendapatkan keutamaan lailatul qadar. Khususnya pada malam 10 hari terakhir bulan ramadhan, terutama pada malam ganjil. Seperti dalam hadis disebutkan

تَحَرَّوْا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان

“Carilah Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.” (Muttafaqun ‘alaihi dari Aisyah radliyallahu ‘anha)

Dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan, dari Aisyah radliyallahu anha, ia berkata:

 كَانَ رَسُوْلُ الله إِذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ{ هذا لفظ البخاري}

“Bila masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dari menggauli istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.”

Demikian menurut lafadz Al-Bukhari. Dalam riwayat lain, Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah radliyallahu anha:

 كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يَجْتَهِدُ فِيْ العَشْرِ الأَوَاخِرِ مَالاَ يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersungguh-sungguh dalam sepuluh hari akhir bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan lainnya.” (HR Muslim)

Dalam shahihain disebutkan, dari Aisyah radliyallahu ‘anha:

 أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ الله

“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari Ramadhan, sehingga Allah mewafatkan beliau.”

Berbagai kegiatan dilakukan setiap muslim untuk mendapatkan keutamaan lailatul qadar. Mulai dari i’tikaf di Masjid dengan melakukan amalan-amalan shalat sunnah seperti shalat tarawih, tahajjud, hajat, istikharah, taubat, dan witir.

Adapun amalan lain selain amalan shalat sunah adalah memperbanyak membaca Al-qur’an, berdzikir, mendengar tausiah dan ceramah oleh ustadz atau kiyai.

Layaknya seorang pemburu yang mencari mangsanya. Mereka rela tidak tidur semalaman dan beribadah sepanjang malam demi mendapatkan keutamaan lailatul qur’an. Mereka tidak akan berhenti sebelum menemukannya dan selalu semangat dan bekerja keras memperbanyak ibadah untuk mendapatkannya.

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri), yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan dimana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesunhguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Dalam surat al-baqarah ayat 148, dijelaskan bahwa sesama muslim harus berlomba-lomba dalam kebaikan dimanapun dan kapanpun kamu berada. Khususnya dibulan ramadhan ini, semua amal akan dilipatgandakan dan mendapatkan pahala sesuai apa yang diusahakan. untuk itu, marilah perbanyak ibadah kepada Allah SWT.

 

Keutamaan lailatul qadar

Pertama, Lailatul qadar lebih baik dari 1.000 bulan. Allah Swt berfirman : “lailatul qadri khoirun min alfi syahrin.” Yang artinya malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (Qs. Al-Qadr : 3)

Dalam tafsir al-Thabari, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah amal, puasa dan shalat malam yang dilakukan pada malam ini lebih baik dari amalan yang dilakukan selama 1.000 bulan.

Kedua, diampuninya dosa seseorang yang menghidupkan malam kemuliaan. Dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a disebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “man shooma ramadhoona iimaanan wahtisaaban gufira lahu ma taqaddama min danbihi waman qaama lailatal qadri iimaanan wahtisaaban gufira lahu maa taqaddama min danbihi.”

Artinya : Barang siapa melaksanakan puasa karena iman dang mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni, dan barang siapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. (H.R. Bukhari)

Ketiga, malam yang penuh berkah. Allah Swt berfirman : “ inna anjalnaahu fi lailatin mubaarakatin.” Yang artinya sesungguhnya kami menurunkannya (al-Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. (Qs. Al-Dukahan : 3)

Dalam tafsir al-Qurtubi, dijelaskan bahwa yang dimaksud malam yang diberkahi  adalah malam lailatul qadar, yaitu malam diturunkannya al-Quran.

Keempat, para malaikat dan malaikat Jibril a.s. Allah Swt berfirman : “ tanazzalul malaaikatu warruuhu fiiha bidzni rabbihim min kulli amrin.” Yang artinya pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. (Qs. Al-Qadr : 4)

Ibnu katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa banyaknya malaikat yang turun pada malam tersebut menandakan banyaknya berkah yang turun, karena malaikat turun bersama dengan turunnya berkah. Al-Qur’an sebagai kitab suci, pedoman hidup umat islam menjadikan setiap hal yang bersinggungan dengaanya menjadi mulia. Nabi Muhammad paling mulia diantara nabi-nabi yang lain diantaranya karena beliaulah yang menerima al-Qur’an.

Bulan ramadhan menjadi bulan yang mulia diantara bulan yang lain karena pada bulan inilah al-Qur’an diturunkan tepatnya pada malam lailatul qadar. Pada bulan ini juga amalan-amalan yang dilakukan akan dilipatgandakan berkali-kali lipat.

Momentum yang berharga dan mulia ini, seharusnya bisa digunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan ketakwaan dan memperoleh keberkahan. Semoga kita mendapatkan ganjaran dan keberkahan atas apa yang telah diusahakan untuk mendapatkan lailatul qadar. Aamiin. Wallahu a’lam bi al-shawab.


Posting Komentar

Refleksi di Penghujung Ramadhan

  Waktu berjalan begitu cepat bagaikan kilat. Setahun lamanya kita nanti-nantikan kedatangan bulan ramadhan, bulan yang penuh dengan keberka...

 

Top