Mengenai shalat berjamah, para ulama bersepakat bahw sunnah muakkad; sunnah yang sangat dianjurkan dan diutamakan.Allah swt telah menjelaskan dalam kitabnya yang memerintahkan untuk dikerjakan sampai dalam keadaan takut. Maka dari itu Allah SWT berfirman :
واذا كنت فيهم فاقمت لهم ااصلوة فلتقم طاءفة منهم معك والياخذوا اسلحتهم فاذا سجدوا فليكونوا من وراءكم ولتات طاءفة اخري لم يصلوا فليصلوا معك ولياخذوا حذرهم واسلحتهم ود الذين كفروا لوتغفلون عن اسلحتكم وامتعتكمفيميلون عليكم ميلة واحدة ولاجناح عليكم ان كان بكم اذي من مطر اوكنتم مرضي ان تضعوا اسلحتكم وخذوا حذركم ان الله اعد للكفرين عذابا مهينا .
“Dan apabila kamu berada ditengah-tengah mereka (sahabat) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama mereka, maka hendaklah segolongan mereka berdiri(shalat) bersamamu dan menyandang senjata. Kemudianapabila mereka yang shalat bersamamu sujud, maka hendaklah mereka pindah kebelakangmuuntuk menghadapi musuh dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang. Lalu bersembahyanglah mereka bersamamu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbumu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat kesusahan karena hujan atau memang sakit, dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan adzab yang menghinkakan bagi orang-orang kafir itu.” (Qs. An-Nisa : 102)
Ayat ini menjelaskan tentang pentingnya shalat berjamaah walaupun dalam keadaan berperang, dalam keadaan ini pasukan muslim saling bergantian shalat berjamaah dengan tetap siap siaga membawa senjata. Seharusnya negara yang sudah aman dan damai, dapat melaksanakan shalat berjamaah dalam setiap shalat lima waktu. Tetapi kenyataannya masih ada orang muslimyang menganggap shalat berjamaah itu biasa saja, yang penting shalat walaupun sendiri dan dijadikan sebagai formalitas dalam melaksanakan shalat wajib, bahkan masih ada yang lalai ataupun meninggalkan shalat secara sengaja.
والذي نفسي بيده لقد هممت ان امر بحطب فيحتطب ثم امر بالصلاة فيوءذن لها ثم امر رجلا فيوءم الناس ثم اخالف الي رجالا فاحرق عليهم بيوتهم والذي نفسي بيده لو يعلن انه يجد عرقا سمينا مرماتين حسنتين لشهد العشاء
“Demi dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, sungguh aku bermaksud hendak menyuruh orang-orang mengumpulkan kayu bakar, kemudian menyuruh seseorang menyerukan adzan, lalu menyuruh seseorang pula untuk nenjadi imam bagi orang banyak. Maka saya akan mendatangi orang-orang yang tidak ikut berjamaah, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAWberkata kepada seseorang pemuda buta yang meminta kepada rasulullah agar diberi keringanan, lalubeliau bersabda kepadanya “Apakah kamu mendengar adzan?” dia menjawab “ya”, beliau bersabda “Maka penuhilah panggilan itu!”
Hadist ini menjelaskan bahwa jika seorang muslim mendengar adzan berkumandang, maka hendaklah memenuhi panggilan tersebut untuk melaksanakan shalat berjamaah. Meskipun orang itu buta, tuli, ataupun cacat yang lainnya, Nabi tetap menyuruh umatnya untuk shalat dan tidak ada keringanan kecuali sakitnya benar-benar parah yang tidak memungkinkan untuk shalat berjamaah.
Pada dasarnya shalat berjamaah bukanlah termasuk syarat sahnya shalat, sehingga apabila dikerjakan sendirianpun tetap sah. Tetapi banyak keutamaan dari shalat berjamaah diantaranya, Allah SWT akan melipatgandakan pahala orang yang berjamaah
Rasulullah SAW bersabda :
صلاة الرجل في الجماعة تضعف علي صلاته في ببته وفي سوقه خمسا وعشرين ضعفا وذالك انه اذا توضا فاحسن الوضوء ثم خرج الي المسجد لا يخرجه الا الصلاة لم يخط خطوة الا رفعت له بها درجة وحط عنه بها خطينة فاذا صلي لم تزل الملاءكة تصلي عليه ما دام في مصتلاه اللهم صل عليه اللهم ارحمه ولا يزال احدكم في صلاة ما انتظر الصلاة
“ Shalat seorang laki-laki dengan berjamaah dibanding shalatnya dirumah atau dipasarnya lebih utama (dilipatgandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu, karena bila dia berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya lalu keluar dari rumahnya menujumasjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjamaah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkhnya kecuali akan ditinggalkan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan , maka malaikat akan turun untuk mendoakannya selama dia masih ditempat shalatnya, Ya Allah ampunilah dia, Ya Allah rahmatilah dia.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Adapun dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda :
صلاة ااجماعة افضل من صلاة الفذ بسبع وعشرين درجة
“Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendirian.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan shalat berjamaah dibanding shalat sendirian adalah lebih utama 27 derajat dan malaikat akan turun untuk mendoakannya sedangkan shalat sendirian belum tentu diterima oleh Allah dan pahalanya hanya sedikit.
Semoga kita dapatmelaksanakan shalat berjamaah dengan istiqamah dan konsisten secara terus menerus. Serta mendapat pahala 27 derajat dan diridhoi oleh Allah SWT, Aamiiin.
Posting Komentar